Kredit Foto : Arafah
Membawa nama bangsa berprestasi di dunia
internasional merupakan suatu hal yang membanggakan. Terlebih lagi, jika hal
itu diraih dalam bidang yang memang diminati.
Itulah yang dialami oleh seorang laki-laki kelahiran Jakarta, 20 Juli 1995, Ardiyan Noer Cahyoko. Menjadi atlet taekwondo merupakan salah satu cita-citanya sejak kecil. Berawal dari mengikuti ekstrakurikuler taekwondo di bangku SMP kelas 2, kini beragam prestasi telah berhasil ia raih
Itulah yang dialami oleh seorang laki-laki kelahiran Jakarta, 20 Juli 1995, Ardiyan Noer Cahyoko. Menjadi atlet taekwondo merupakan salah satu cita-citanya sejak kecil. Berawal dari mengikuti ekstrakurikuler taekwondo di bangku SMP kelas 2, kini beragam prestasi telah berhasil ia raih
Pada tahun 2011, ia mengikuti kejuaraan Korean Ambassador di Senayan dan berhasil menyabet medali perunggu. Di tahun yang sama, pada kejuaraan Jakarta Taekwondo Festival, Ardiyan berhasil meraih juara 1 dan menjadi Atlet Terfavorit. Tidak hanya di Indonesia, tetapi ia juga berhasil berprestasi pada kejuaraan luar negeri. Mahasiswa lulusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta ini pernah berhasil mencatatkan namanya sebagai peraih posisi juara 3 dari 50 negara di Kejuaraan World Taekwondo Hanmadang di Seoul, Korea Selatan 2016 lalu. Ia mewakili DKI Jakarta mengharumkan nama Indonesia pada kategori poomsae beregu.
“Rasanya gak nyangka. Alhamdulillah senang sekali apalagi bisa ngebanggain orang tua, pelatih, ya orang-orang sekitar lah,” ucapnya.
Ardiyan
sangat tidak menyangka dapat melangkah sejauh ini di dunia taekwondo. Meskipun
awalnya tidak mendapat dukungan dari orang tua karena harus mengorbankan
akademik, hal itu tidak menghalanginya untuk membuktikan bahwa apa yang ia
korbankan tidaklah sia-sia.
Setiap
menggeluti suatu bidang, pastilah terdapat tantangan yang kerap datang. Rasa
jenuh menjadi tantangan terbesar bagi Ardiyan. Harus berlatih 3 kali sehari bak
meminum obat, kerap ia lawan dengan
membawa have fun suasana latihan,
seperti bergurau dengan teman-teman dalam timnya di Jaguar Club. Selain itu,
tempaan dari sosok pelatih yang juga menjadi idola sekaligus orang tua kedua
baginya, dapat membuat anak pertama dari tiga bersaudara ini mengatasi rasa jenuhnya.
Ardiyan berharap, anak muda Indonesia untuk terus berkarya dalam bidang yang benar-benar diminati. “Jangan sampai setengah-setengah. Karena kalau sesuatu yang setengah-setengah tidak akan mungkin jadi,” tutur Ardiyan.
Ardiyan berharap, anak muda Indonesia untuk terus berkarya dalam bidang yang benar-benar diminati. “Jangan sampai setengah-setengah. Karena kalau sesuatu yang setengah-setengah tidak akan mungkin jadi,” tutur Ardiyan.

Wah keren... Maju terus generasi muda Indonesia
BalasHapusGenerasi muda yang berprestasi, membanggakan.
BalasHapusMasih muda udah berprestasi๐๐
BalasHapusSangat amat membanggakan :)
BalasHapusKeren bangett ardiyan:(
BalasHapusMantap euyyy
BalasHapusIndonesia keren!!!๐
BalasHapusKerenn๐๐
BalasHapusSeger banget atletnya
BalasHapusKerennn ๐๐
BalasHapusKeren, menginspirasi sekali:)
BalasHapusBanting aquh masss banting aqwuuhh eh
BalasHapusSemangaaaat
Bangga bgt deh
BalasHapusSemoga makin banyak generasi muda Indonesia yg mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional
BalasHapusWih keren fina, saran untuk background blognya disesuaikan lagi hehehehe soal jadi kebanting sama tulisannya ๐lanjutkan ya fina goodluck semoga UAS nya lancar
BalasHapusWah keren!
BalasHapusLanjutkann..
BalasHapusmau dibawa ke korea selatan jg dong aku plis
BalasHapusWihhh kerenn๐๐๐
BalasHapusKeren banget. Apakah dia ikut ukm tekon ga yaa di PNJ??
BalasHapus