Semburat
jingga masih tampak
Menemani aku
di sini
Teguh
berdiri di ambang pintu
Dengan mata
sembap berkantung pilu
Aku berharap
akan kepulanganmu
Yang pergi
tanpa pamit padaku
Aku menutup
mata dan telinga
Menguatkan
diri bahwa ini fatamorgana
Kehilanganmu
semacam ilusi
Aku percaya
kau pasti kembali
Namun,
kenyataan terlalu pahit
Menohok hati begitu
perih
Langit
memintaku untuk tabah
Memohon
keikhlasan padaku
Membiarkan
dirimu pergi
Bersama senja yang takkan kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar